Larutan merupakan campuran homogen dua zat atau lebih. Suatu larutan terdiri atas dua macam komponen, yaitu zat pelarut dan zat yang terlarut ( zat dalam pelarut), zat pelarut memiliki perbandingan lebih besar dibandingan dengan zat yang terlarut.
Berdasarkan daya hantar listrik larutan dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Larutan elektrolit : larutan yang memiliki potensial listrik yang tinggi. Dimana jika kita uji coba maka akan menimbulkan nyala lampu dan menghasilkan gelembung gas pada electrode.
Contoh : larutan garam dapur dan larutan hydrogen klorida.
2. Larutan elektrolit lemah : larutan yang memiliki potensial yang rendah. Dimana jika kita uji coba maka akan menghasilkan gelembung saja, tidak menghasilkan nyala lampu.
Contoh : asam asetat dan ammonia.
3. Larutan non-elektrolit : larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik . dimana jika kita uji coba maka tidak akan menghasilkan nyala lampu dan gelembung.
Contoh : larutan alkohol dan larutan gula.
Menurut Arrhenius, zat elektrolit dalam larutan dalam larutan selalu terurai membentuk ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Reaksi tersebut disebut dengan ionisasi. Ion-iontersebut apabila dialiri arus listrik akan bergerak menuju electrode dengan muatan yang berlawanan. Hal ini menyebabkan arus listrik mengalir dan ion-ionnya merupakan penghantar. Jumlah zat elektrolit yang terionisasi dibandingkan dengan jumlah zat mula-mula dinyatakan dengan derajat ionisasi (α).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar