DoNat

Foto saya
terus tegar.. tetap bertahan.... hahahaaaa.....

Jumat, 15 April 2011

Daud Melawan Goliat...

sewaktu kita masih berada pada sekolah minggu sudah sangat serig tyerdengar ditekinga kita tentang seorang anak kecil yang melawan manusia raksa yaitu Daud dengan badan yang kecil membawa 5 batu dan ketapel melawan Goliath yang berbadan besar dengan membawa pedang.

Daud sebelumnya telah diurapi oleh Samuel menjadi raja menggantikan Saul. Namun ia oleh kakak-kakaknya dianggap masih terlalu kecil dan tak layak untuk ikut berperang, sehingga ia hanya tinggal di rumah.
Dari antara orang Filistin tampil seorang pendekar bernama Goliat dengan tubuh yang luarbiasa besarnya. Tingginya dikatakan 6 hasta sejengkal atau sekitar 2,90-3.0 meter. Begitu besarnya tubuhnya sehingga dikatakan seperti raksasa. Setiap hari ia maju ke depan orang Israel dan menantang mereka untuk memajukan salah seorang dari mereka berhadapan dengannya. Itu dilakukan sampai hari keempat puluh.
Pada hari itu Isai, ayah Daud, menyuruh Daud mengantarkan makanan kepada kakak-kakaknya dan untuk melihat apakah mereka baik-baik saja. Daud terkejut dan tidak percaya waktu ia melihat sang raksasa Goliat itu petantang-petenteng di atas puncak bukit dan menantang setiap orang Israel untuk bertarung dengannya. Ketika hal itu dilakukannya oleh Goliat, semua orang Israel ketakutan setengah mati.
Terbakar semangat Daud mendengar makian dan tantangan Goliat. Ia mengajukan diri untuk melawan Goliat. Raja Saul tanpa kenal malu melihat seorang remaja Daud yang kecil ini dibanding dengan dirinya yang pengecut, mengenakan baju perangnya kepada Daud. Namun baju perang Saul yang kebesaran dan berat itu tidak diinginkan Daud. Itu hanya menghambat kebebasan dirinya.
Betapa terkejut Goliat melihat ada seorang anak laki-laki Israel yang masih remaja mendatanginya untuk berduel dengannya. Apakah ini suatu lelucon? Tak adakah orang kuat di Israel. Apalagi si remaja laki-laki ini mendatanginya dengan tongkat dan umban yang biasa dipakai untuk mengusir binatang.
Goliat pasti tertawa terbahak-bahak melihat kemunculan Daud, ia masih muda, kemerah-merahan dan elok parasnya. Tambahan lagi Daud datang hanya dengan tongkat dan umban. Ia berkata, "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?" Lalu demi para dewanya orang Filistin itu mengutuki Daud. Sesudah itu ia berkata kepada Daud, "Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang."
Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran dan Iapun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami."
Dengan hanya satu hantaman batu kecil yang mengenai di antara kedua mata Goliat membuat si raksasa itu jatuh dan mati.
Dari cerita Daud ini banyak hal yang dapat kita ambil yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
                Pertama, walaupun dengan badan yang kecil ataupun dengan kemampuan yang sangat kecil tapi dengan memiliki iman yang kuat dan teguh dalam Tuhan dan selalu mengandalkan Tuhan dalam kehidupan kita maka yakin dan percaya segala perkara dapat kita tanggu dalam Dia. Seperti yang tertulis dalam
(Filipi 4 : 13)
“Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang member kekuatan kepadaku”.
Kedua, janganlah kiranya kita bertindak dan berfikir seperti Goliat yang mengandalkan dirinya sendiri dengan segala keangkuhan dan kesombongannya. Seperti yang dikatakan oleh firman:
(Amsal 3 : 5)
“ Percayalah kepada TUHAN dengan sepenuh hatimu, dan janganlah mengandalkan pengertianmu sendiri”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar