DoNat

Foto saya
terus tegar.. tetap bertahan.... hahahaaaa.....

Selasa, 10 April 2012

Tugas Pendidikan kewarganegaraan2

Makalah

Wawasan Nusantara

Matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan 2

 

                        Disusun Oleh :

Nama          : Natalia

NPM           : 34110917

Kelas         : 2DB13

 


UNIVERSITAS  GUNADARMA

2012

 

 

KATA PENGANTAR

 

 

 

            Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, yang karena rahmatnya saya dapat menyelesaikan penulisan tugas makalah ini tepat pada waktu. Dimana makalah ini dibuat guna untuk memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

 

Kali ini penulisan makalah mengambil judul “Wawasan Nusantara”. Dimana selain untuk memenuhi sebagai tugas, penulis juga ingin lebih mengetahui bagaimana tentang pemahaman dalam menambahkan wawasan terhadap nusantara dan mengetahui perkembangan yang terjadi dalam setiap kehidupan di Indonesia.

 

Pada kesempatan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang ada dari para pembaca, karena makalah ini tidak luput dari kekurangan. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Penulis

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

           

Dalam kehidupan anak muda saat sekarang ini banyak sekali yang tidak memiliki pengetahuan akan keadaan bangsanya sendiri. Baik itu dalam pemerintahan dan kehidupan bangsa itu sendiri. Bahkan banyak dari anank muda tidak bisa untuk memahami dan melihat kepada dirinya sendiri.

 

 

A.   Wawasan Nasional

 

Dimana, cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan Iingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah Iingkungannya baik nasional, regional, maupun global.

Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat. Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategik sehinga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaanya. Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga faktor penentu utama yang harus diperhatikan oleh suatu bangsa :

1.                  Bumi/ruang dimana bangsa itu hidup

2.                  Jiwa, tekad dan semangat manusia / rakyat

3.                  Lingkungan

 

 

 

 

 

B.     Paham Kekuasaan

 

Paham kekuasaan yang ada membentuk dan menjiwai suatu wawasaan nasional bersama dengan geopolitik yang ada dalam suatu Negara. Disini terdapat beberapa paham kekuasaan menurut para ahli :

1.      Machiavelli (abad XVII)

Sebuah negara itu akan bertahan apabila menerapkan dalil-dalil:

-          Dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara dihalalkan

-          Untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (devide et empera) adalah sah.

-          Dalam dunia politik,yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.

 

2.      Napoleon Bonaparte (abad XVIII)

Perang dimasa depan merupakan perang total, yaitu perang yang mengerahkan segala daya upaya dan kekuatan nasional. Napoleon berpendapat kekuatan politik harus didampingi dengan kekuatan logistik dan ekonomi, yang didukung oleh sosial budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa untuk membentuk kekuatan pertahanan keamanan dalam menduduki dan menjajah negara lain.

 

3.      Jendral Clausewitz (abad XVIII)

Jendral Clausewitz sempat diusir pasukan Napoleon hingga sampai Rusia dan akhirnya dia bergabung dengan tentara kekaisaran Rusia. Dia menulis sebuah buku tentang perang yang berjudul “Vom Kriegen” (tentang perang). Menurut dia perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain. Buat dia perang sah-sah saja untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa.

 

4.      Fuerback dan Hegel

Ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara adalah seberapa besar surplus ekonominya, terutama diukur dengan seberapa banyak emas yang dimiliki oleh negara itu.

 

5.      Lenin (abad XIX)

Perang adalah kelanjutan politik dengan cara kekerasan. Perang bahkan pertumpahan darah/revolusi di negara lain di seluruh dunia adalah sah, yaitu dalam rangka mengkomuniskan bangsa di dunia.

6.      Lucian W. Pye dan Sidney

Kemantapan suatu sistem politik hanya dapat dicapai apabila berakar pada kebudayaan politik bangsa ybs. Kebudayaan politik akan menjadi pandangan baku dalam melihat kesejarahan sebagai satu kesatuan budaya. Dalam memproyeksikan eksistensi kebudayaan politik tidak semata-mata ditentukan oleh kondisi-kondisi obyektif tetapi juga harus menghayati kondisi subyektif psikologis sehingga dapat menempatkan kesadaran dalam kepribadian bangsa.

 

 

C.   Teori Geo-Politik

 

Geopolitik berasal dart kata "geo" atau bumi dan politik yang berarti kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan altematif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional. Pemahaman geopolitik telah dipraktikkan sejak abad XIX, namun pengertiannya baru tumbuh pada awal abad XX.Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan alternatif kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu. Prinsip-prinsip dalam geopolitik dikembangkan kedalam bentuk suatu wawasan nasional.

Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala politik dari aspek geografi. Teori ini banyak dikemukakan oleh para sarjana seperti :

 

1.      Federich Ratzel

-           Pertumbuhan negara dapat dianalogikan (disamakan/mirip) dengan pertumbuhan organisme (makhluk hidup) yang memerlukan ruang hidup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup tetapi dapat juga menyusut dan mati.

-           Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan.

-           Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam.

-           Semakin tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan atau dukungan sumber daya alam.

 

Apabila ruang hidup negara (wilayah) sudah tidak mencukupi, maka dapat diperluas dengan mengubah batas negara balk secara damai maupun dengan kekerasan/perang. Ajaran Ratzel menimbulkan dua aliran :

a.       menitik beratkan kekuatan darat

b.      menitik beratkan kekuatan laut

 

Ada kaitan antara struktur politik/kekuatan politik dengan geografi di satu pihak, dengan tuntutan perkembangan atau pertumbuhan negara yang dianalogikan dengan organisme (kehidupan biologi) di lain pihak.

 

2.      Rudolf Kjellen

-           Negara sebagai satuan biologi, suatu organisme hidup. Untuk mencapai tujuan negara, hanya dimungkinkan dengan jalan memperoleh ruang (wilayah) yang cukup luas agar memungkinkan pengembangan secara bebas kemampuan dan kekuatan rakyatnya.

-           Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi bidang-bidang: geopolitik, ekonomi politik, demopolitik, sosialpolitik dan kratopolitik.

-           Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar, tetapi harus mampu swasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasional.

 

3.      Karl Haushofer

-           Pandangan Karl Haushofer ini berkembang di Jerman di bawah kekuasan Adolf Hitler, juga dikembangkan ke Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme. Pokok-pokok teori Haushofer ini pada dasarnya menganut teori Kjellen, yaitu sebagai berikut :

a.       Kekuasan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasan imperium maritim untuk menguasai pengawasan di laut.

b.      Negara besar didunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan Asia barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia timur raya. Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi perbatasan. Geopolitik adalah landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup untuk mendapatkan ruang hidup (wilayah)

 

4.      Sir Halford Mackinder (konsep wawasan benua)

-           Teori ahli Geopolitik ini menganut “konsep kekuatan”. la mencetuskan wawasan benua yaitu konsep kekuatan di darat. Ajarannya menyatakan ; barang siapa dapat mengusai “daerah jantung”, yaitu Eropa dan Asia, akan dapat menguasai “pulau dunia” yaitu Eropa, Asia, Afrika dan akhirnya dapat mengusai dunia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PAHAM KEKUASAAN DAN TEORI GEOPOLITIK MENURUT BANGSA INDONESIA

 

 

A.   Paham Kekuasaan di Indonesia

 

Dari pengertian dan penjelasan yang terdapat  pada bab sebelum, apakah kita sudah dapat memahami paham kekuasaan dan geopolitik seperti apa yang terdapat pada bangsa Indonesia kita? Tentu iya ataupun tidak.

Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham tentang perang dan damai berdasarkan : “Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan”. Dengan demikian wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan karena hal tersebut mengandung persengketaan dan ekspansionisme.

 

B.   Geopolitik di Indonesia

 

Di Indonesia menganut paham negara kepulauan berdasar dengan pemahaman Archipelago Concept yaitu laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai Tanah Air dan ini disebut negara kepulauan.

Paham yang dikembangkan dari Archipelego Concept (Asas Archipelego) yang memang berbeda dengan pemahaman Archipelego di negara-negara Barat pada umumnya. Adapun perbedaan yang esensial dari pemahaman ini adalah : Menurut Paham Barat peranana laut sebagai pemisah pulau, sedang Paham Indonesia menyatakan laut sebagai penghubung sehingga wilayah negara sebagai satu kesatuan yang utuh sebagai Satu Tanah Air dan disebut Negara Kepulauan.

 

BAB III

IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA DALAM KEHIDUPAN NASIONAL

 

 

Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk melaksanakan sesuatu yang menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu. Sesuatu tersebut dilakukan untuk menimbulkan dampak atau akibat itu dapat berupa undang-undang, Peraturan Pemerintah, keputusan peradilan dan kebijakan yang dibuat oleh lembaga-lembaga pemerintah dalam kehidupan kenegaraan.

Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.

a.       Implementasi dalam kehidupan politik,

b.      Implementasi dalam kehidupan Ekonomi,

c.       Implementasi dalam kehidupan Sosial Budaya,

d.      Implementasi dalam kehidupan Pertahanan Keamanan,

 

 

A.    Prospek Implementasi Wawasan Nusantara

 

Berdasarkan beberapa teori mengemukakan pandangan global, yakni:

-           Global Paradox menyatakan negara harus mampu memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.

-           Borderless World dan The End of Nation State menyatakan batas wilayah geografi relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tersebut. Pemerintah daerah perlu diberi peranan lebih berarti.

-           The Future of Capitalism menyatakan strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan masyarakat serta antara negara maju dengan negara berkembang.

-           Building Win Win World (Henderson) menyatakan perlu ada perubahan nuansa perang ekonomi, menjadikan masyarakat dunia yang lebih bekerjasama, memanfaatkan teknologi yang bersih lingkungan serta pemerintahan yang demokratis.

-           The Second Curve (Ian Morison) menyatakan dalam era baru timbul adanya peranan yang lebih besar dari pasar, peranan konsumen dan teknologi baru yang mengantar terwujudnya masyarakat baru.

 

B.     Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara

 

Untuk memcapai keberhasilan suatu implementasi yakni diperlu dari setipa masyarakata dapat : Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta hubungan warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia. Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara pandang. Agar ke-2 hal dapat terwujud diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur, terjadwal dan terarah.

Dimana sama halnya dengan kita memahami diri kita sendiri dan orang lain. Dimana saat kita memahami diri kita, kita sendiri kita lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita jalan dan kita lakukan dalam hidup kita.

Dan saat kita memahami orang lain maka sebisa mungkin kita harus bisa masukk kedalam kehidupan orang tersebut bersama dengan pemikiran dan tingkah laku orang tersebut untuk menjalin sebuah hubungan yang baik.

Itu semua sama dengan kita dapat mengerti bangsa kita, dasar yang ada di dalamnya, serta bagaimana perkembangannya. Untuk kita lebih mengetaui kondisi Negara kita saat ini.

 

 

 

 

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

 

 

A.   Kesimpulan

 

Berdasarkan pembahasan yang telah ada maka dapat disimpulkan bahwa sangat pentingnya akan pemahaman mengenai bagaimana pndangan kita terhadap setiap keadaan yang terjadi pada bangsa kita dan kita lebih bisa memahami paham kekuasaan apa yang terdapat pada Indonesia serta teori geopolitik apa yang diterapkan.

Dan kita ketahui yakni paham kekuasaan yang terdapat di Indonesia berdasarkan dengan ketetapan dasar Negara yang dimiliki Indonesia, yakni bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham tentang perang dan damai. Dimana wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan karena hal tersebut mengandung persengketaan dan ekspansionisme.

Dan teori geopolitik yang ada di Indonesiayakni berdasarkan pemhaman  Archipelago Concept yaitu laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai Tanah Air dan ini disebut negara kepulauan.

Dan dalam implentasi kehidupan di Indonesia diperlukkannya pemahaman lagi akan perubah Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik dan maju lagi.

 

B.   Saran

 

Diperlukaan adanya pendidikan dan pengajaran  tentang wawasan nasional, paham kekuasaan dan geopolitik serta implementasi wawasan yang terdapat di Indonesia terutama dikalangan anak muda dan pemerintahan yang akan menjalankan suatu kehidupan bernegara.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar